SLEMAN, KOMPAS.com - Beberapa pakar menduga terbentuknya pola lingkaran aneh di persawahan daerah Berbah, Sleman karena angin yang berputar. Benarkah ada angin semacam itu di daerah tersebut setidaknya sehari sebelumnya?
Pantauan satelit Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta, menunjukkan pada Sabtu (22/1/2011) pagi hingga malam menunjukkan ada angin kencang di wilayah DIY. Sementara pola yang sering disebut crop circle tersebut ditemukan Minggu paginya.
"Saat itu memang ada hujan lokal atau cumulus nimbus di sekitar wilayah Berbah, Sleman," kata Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Yogyakarta Tony Agus Wijaya SSi kepada Tribun Jogja, kemarin.
Ia mengatakan kemungkinan adanya faktor curah hujan dan kecepatan angin yang tinggi sekitar 20 km/jam, membuat tanaman di persawahan tersebut ambruk. Namun, ia tak yakin angin dan hujan tidak mungkin membentuk pola yang rapi, karena pergerakan angin selalu tidak beraturan.
"Angin lesus atau winasis yang diperbincangkan masyarakat tidak mungkin dapat membentuk pola tertentu, apalagi polanya rapi," pungkasnya. Jadi, apakah kemungkinan dibuat manusia atau makhluk lain masih menjadi misteri sampai saat ini.
follow @Apaajaboooleh on twitter
kritik , saran dan masukan.. kirim ke apaajabooooleh@gmail.com..:)