Tuesday, 3 May 2011

7 Alasan Cincin Kawin Tak Harus Dipakai


Kerajaan Inggris baru saja merilis pernyataan resmi, bahwa Pangeran William tak akan mengenakan cincin kawin setelah menikah dengan Kate Middleton. Menurut sumber dari istana, William sudah mendiskusikan hal ini pada Kate dan sang tunangan tak menjadikannya masalah.
"Pangeran William itu tidak suka memakai perhiasan; ia bahkan tidak mengenakan cincin stempel (yang menjadi tradisi kerajaan), dan tidak ingin memakainya. Ini memang pilihan pribadi saja," tutur sumber dari St James's Palace.
Memang banyak orang yang tidak mengenakan cincin kawin saat ini. Pernikahan Kate dan William pun dianggap sebagai pernikahan modern. Toh, keputusan William ini cukup mengejutkan.


Cincin kawin sebenarnya tidak dibuat sekadar sebagai simbol ikatan antara pria dan wanita. Pasangan yang baru menikah dapat menjadikan cincin sebagai pengingat bahwa mereka memiliki komitmen untuk saling membahagiakan. Pada saat Anda menghadapi masalah, cincin juga berfungsi untuk menguatkan Anda bahwa dulu Anda menikah atas dasar komitmen tersebut dan karenanya harus berusaha sebaik-baiknya untuk mengatasi masalah.
Namun, banyak pasangan yang sepakat untuk tidak mengenakan cincin kawin meskipun perkawinan mereka baik-baik saja. Mereka memilih untuk meninggalkan cincin kawinnya di kotak perhiasan. Pada pria, alasan klasik yang dilontarkan biasanya agar disangka bujangan. Saat di rumah mereka memakai cincin. Namun, begitu menutup pintu pagar, cincin disimpan di dalam saku celana. Dengan demikian, ia bebas tebar pesona di kantor atau di kafe.
Mudah-mudahan bukan ini alasan suami Anda enggan mengenakan cincin. Masih ada beberapa alasan lain mengapa banyak pasangan tidak memakai cincin kawinnya:
1. Bila alasannya memang tidak suka memakai perhiasan: Anda bukan tipe pemakai cincin yang mau repot melepas-pasang cincin setiap kali mandi. Alasan ini yang kemudian menghadirkan tren tato cincin kawin di jari tangan. Ada tato bermotif bunga atau tribal melingkari jari, ada pula yang sekadar menuliskan nama pasangan masing-masing.
2. Jari tangan mulai membengkak. Entah karena Anda mulai hamil, atau memang hobi mencoba makanan-makanan di resto baru bersama suami, sehingga jari tangan memberontak sejadi-jadinya saat Anda berusaha memasukkan cincin.
3. Jika suami tidak memakainya, kenapa saya harus? Ini merupakan kelanjutan dari nomor satu. Jika suami tidak suka memakai perhiasan karena repot, Anda pun tidak ingin memakainya. Supaya adil!
4. Tinggal di kawasan yang berbahaya. Entah kawasan tempat tinggal Anda yang tergolong rawan, atau Anda harus melewati daerah yang banyak penodongnya sebelum ke kantor, Anda merasa lebih baik tidak menggunakan perhiasan sama sekali. Kilauan emas pada cincin bisa menarik perhatian orang jahat, kan?
5. Sudah terlalu banyak cincin yang Anda pakai. Anda memiliki banyak koleksi cincin, entah cincin berlian atau cincin sebagai aksesori, sedangkan suami Anda adalah kolektor cincin batu akik sehingga cincin kawin Anda kebanting.
6. Ceroboh, sering kehilangan perhiasan. Ini juga alasan kuat untuk tidak mengenakan cincin kawin. Anda sering lupa di mana meletakkan perhiasan Anda, atau Anda sering kehilangan cincin karena ukurannya yang terlalu besar sehingga mudah lepas tanpa disadari.
7. Menganggap cincin kawin tidak begitu penting. Boleh percaya boleh tidak, ada pasangan yang menjual cincin kawinnya karena sedang butuh uang, padahal pasangan ini termasuk kalangan menengah. Artinya, uang hasil menjual cincin bukan untuk makan tetapi untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga yang lain. Entahlah, mungkin untuk menambah biaya membuat pergola di depan rumah.
Share This Article Facebook +Google Twitter Digg Reddit

3 comments

dipakai atau tidak itu tergantung pemiliknya yang terpenting adalah tanggung jawabnya

cincin itu harus di pakai dan bisa tanggung jawab juga

follow @Apaajaboooleh on twitter
kritik , saran dan masukan.. kirim ke apaajabooooleh@gmail.com..:)