Sunday, 13 November 2011

Bonus Besar Menanti Peraih Medali SEA Games



Menpora Andi Mallarangeng
PALEMBANG, KOMPAS.com -- Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng mengemukakan, para atlet peraih medali sudah dinanti bonus seusai SEA Games XXVI. Maka, kata dia, berjuanglah untuk meraih medali itu, terutama emas.
"Saat ini peraih medali tentu senang. Seperti Eka (Octarorianus) itu sudah tahu kalau akan mendapat bonus Rp 400 juta karena sudah dapat dua emas. Makanya, ayo bersemangat meraih emas," kata Andi saat bertamu ke kantor Kompas Palembang bersama staf khusus, Ivana Lie, Sabtu (12/11/2011).
Eka meraih emas untuk nomor kano tunggal C1 1.000 meter. Ia kembali meraih emas untuk kano dobel C2 (berpasangan dengan Anwar Tarra) 1.000 meter, pada Jumat pekan lalu.
Bonus untuk peraih emas SEA Games Rp 200 juta per atlet. Peraih perak mendapat Rp 50 juta per atlet, dan peraih perunggu Rp 30 juta per atlet. Pelatih juga mendapat bonus.
Pelatih yang atletnya meraih emas, akan mendapat bonus Rp 50 juta. Pelatih dengan medali perak mendapat Rp 30 juta, dan medali perunggu Rp 15 juta. "Kalau pelatihnya dua, ya masing-masing mendapat bonus," kata Andi.
Bagaimana dengan nomor beregu atau tim dengan atlet banyak? Ya tetap masing-masing meraih bonus, namun hanya dihitung tim inti. Sepak bola, misalnya, jika meraih emas, maka bonusnya adalah Rp 200 juta dikalikan 11 pemain. "Ya nanti pemain cadangan dibagi dari bonus itu, karena kalau dengan cadangan akan banyak sekali," tutur Andi.
Pemain inti voli indoor adalah enam orang. Maka, jika meraih emas, bonus menjadi Rp 200 juta kali enam orang. Padahal, skuad voli indoor berjumlah 12 orang, bahkan 15 orang berikut tiga tambahan cadangan lain.
Menurut Andi, sistem pembagian bonus ini berbeda dengan zaman dulu, yang hanya Rp 200 juta saja untuk peraih emas, apakah beregu atau tunggal. Sekarang, masing-masing atlet mendapatkannya. Ini sudah dimulai pada Asian Games 2010 di Guangzhou, China.
"Kalau bonus untuk beregu sama dengan tunggal, nanti tidak ada yang mau menjadi atlet beregu. Nanti maunya main tunggal saja karena bonusnya diambil sendiri. Makanya, kalau atletnya enam, masing-masing mendapat bonus sama dengan yang tunggal," kata Andi.
Andi mengatakan, jangan sampai ada atlet yang hidupnya merana setelah menjadi mantan atlet. Maka, bonus yang diberikan sebaiknya dimanfaatkan sebaik-baiknya. "Ditabung, investasi, jangan untuk foya-foya," ujarnya.
Masa keemasan seorang atlet relatif pendek. Usia 30 tahun sudah sulit untuk berprestasi, terutama cabang-cabang tertentu yang membutuhkan kekuatan fisik yang luar biasa. "Untuk senam ritmik putri, misalnya, usia 30 tahun ya sudah kalah dengan yang 20 tahun. Kelenturannya, fisiknya, energinya," kata Andi.
Maka, Andi pun menyeru pada semua atlet agar memanfaatkan SEA Games kali ini dengan sebaik-baiknya. "Lebih baik negara tekor untuk nama harum bangsa dan kesejahteraan atlet, daripada tidak tekor tapi kita tidak mendapat apa-apa," ungkapnya.
Share This Article Facebook +Google Twitter Digg Reddit

follow @Apaajaboooleh on twitter
kritik , saran dan masukan.. kirim ke apaajabooooleh@gmail.com..:)