Tuesday, 20 December 2011

Mengapa Kulit Coklat Lebih Menguntungkan?


\

Industri kecantikan di Indonesia selama ini telah menciptakan suatu standar umum, bahwa cantik itu yang berkulit putih. Para perempuan, bahkan ada juga laki-laki, lalu berlomba-lomba memutihkan kulit. Upaya mereka dipermudah oleh banyaknya produk-produk pemutih kulit dari berbagai merek yang membanjiri pasar -meski hasilnya sebenarnya tak segera terlihat.
Padahal, sebagai orang Asia, kita memang harus menerima bahwa kulit kita memang cenderung gelap. Kulit kita terdiri atas tiga lapisan: epidermis, dermis, dan lapisan subkutis. Lapisan yang dapat terlihat, yaitu epidermis, tersusun dari keratinosit, sel-sel yang menyediakan perlindungan terhadap kulit. Epidermis juga mengandung melanosit, sel-sel khusus yang memproduksi melanin, atau pigmen coklat yang menyebabkan kulit kita terlihat gelap.
Nah, butir-butir pigmen melanin orang Indonesia lebih banyak, sehingga terlihat lebih coklat dari pada kulit kaukasia. Kita mesti bersyukur karena memiliki kulit yang cenderung coklat seperti ini.
"Dibandingkan dengan yang berkulit putih, kulit coklat nggak akan mudah terbakar. Orang kulit putih pasti akan mengalami sunburn, sementara kalau yang berkulit coklat hanya akan mengalami pencoklatan kulit," ujar dr Indira Urip Tranggono, MBA, dokter kosmetologi PT Ristra Indolab, pada Kompas Female, usai peluncuran produk Suncare di The 3 House, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (8/12/2011) lalu.
Kondisi kulit yang memiliki pigmen melanin lebih banyak secara alami juga sudah memiliki perlindungan kulit terhadap sinar UV. Di samping itu, kulit sawo matang juga memberikan beberapa keuntungan lain:
* Warna kulit yang lebih hangat. Meskipun semua orang memiliki jumlah sel-sel melanosit yang sama, orang yang berkulit gelap mempunyai melanosit yang mampu menghasilkan melanin dalam jumlah banyak. Meningkatnya melanin inilah yang memberikan kulit warna yang lebih hangat, demikian menurut pakar penyakit kulit Susan C. Taylor, MD, yang juga penulis buku Brown Skin: Dr. Susan Taylor's Prescription for Flawless Skin, Hair, and Nails.

* Perlindungan alami terhadap paparan sinar matahari, dan menurunkan risiko kanker kulit. Jumlah melanin yang lebih banyak menjaga kulit Anda dari efek jangka pendek paparan sinar matahari, seperti kulit yang terbakar (sunburn). Kondisi melanin yang sama juga melindungi Anda dari efek jangka panjang, seperti penuaan dini dan kanker kulit, seperti melanoma. Tingkat pengidap kanker kulit di kalangan orang Afro-Amerika jauh lebih rendah daripada kalangan kaukasia. Bila Anda memiliki kulit yang cenderung coklat, Anda juga memiliki kulit yang berkilau secara alami. Anda tidak perlu berjemur atau menjalani perawatan tanning bed untuk mendapatkannya.
   
* Menghambat radikal bebas. Radikal bebas akan dihadapi sebagai akibat menyebarnya kerusakan sel-sel manusia. Menurut Diana Clarke, pendiri situs The Sun and Your Skin, melanin berperan dalam mencegah kerusakan kulit yang disebabkan oleh radikal bebas. "Melanin memengaruhi lemak yang menahan kelembaban di stratum corneum (lapisan terluar pada epidermis). Jika kulit kehilangan kelembabannya, kulit menjadi kering dan pecah-pecah," tutur Clarke.
* Terlihat lebih muda.  Tanda-tanda penuaan akan lebih sulit terlihat, misalnya kerutan yang dalam, garis-garis halus, dan bintik-bintik hitam pada wajah. Itu sebabnya, orang Indonesia selalu terlihat lebih muda ketimbang orang bule dengan usia yang sama! Hal ini dikarenakan kandungan melanin pada kulit Anda yang lebih besar.
Meski begitu, Anda juga perlu tahu bahwa kulit yang lebih gelap juga memiliki kekurangan:

* Lebih banyak melanin membuat kulit lebih reaktif.  Artinya, hampir setiap rangsangan, seperti ruam, goresan, jerawat, atau peradangan, bisa memicu produksi melanin yang berlebihan. Akibatnya, muncul bercak-bercak hitam pada kulit. Area hitam ini merupakan akibat hiperpigmentasi paska peradangan. Warna kulit menjadi berubah, tidak rata, dan butuh waktu berbulan-bulan untuk kembali seperti semula. Oleh karena itu Anda perlu rutin mengenakan krim tabir surya untuk mencegah berbagai masalah ini.
* Risiko mengalami keloid lebih besar. Kulit yang cenderung gelap lebih rentan mengembangkan problem seperti keloid, benjolan atau jaringan kulit yang tumbuh pada bekas luka. Meskipun tidak membahayakan, bagi para perempuan keloid bisa mengurangi keindahan kulit dan penampilan.
(Dari berbagai sumber)
Share This Article Facebook +Google Twitter Digg Reddit

follow @Apaajaboooleh on twitter
kritik , saran dan masukan.. kirim ke apaajabooooleh@gmail.com..:)