Jakarta:Studi
dari NHS Information mengungkapkan fakta terbaru soal autisme. Dari
sekitar 7400 perempuan dan laki-laki yang diteliti ditemukan autisme
lebih banyak diderita oleh pria. Perbandingannya, 1: 50 pria diketahui
menderita autisme sementara perempuan memiliki perbandingan lebih besar
yaitu 1:300.
Dari penelitian selanjutnya terungkap sebanyak 300 pria dewasa mengalami kesulitan di karir mereka. Hasil itu dibandingkan dengan temuan bahwa 1,1 persen dari responden yang diteliti ternyata pernah memiliki autisme.
Mark Lever, Chief Executive The National Autistic Society, mengatakan sejak dulu autis cenderung dilihat sebagai penyakit yang diderita anak-anak. “Tapi studi ini menemukan bahwa prevalensi autisme di orang dewasa hampir sama dengan anak-anak,” ujar Mark seperti dilansir Dailymail 1 Februari 2012.
Ia melanjutkan, penderita autis menghadapi kendala dalam mendapatkan dukungan. Hal itu didapatkan dari hasil studi yang dilakukan di Inggris ini bahwa 63 persen pria menyatakan tidak memperoleh bantuan terhadap kebutuhan khususnya. ”Saat kita sudah tahu faktanya seperti ini semestinya otoritas di Inggris mengambil kebijakan dan perhatian yang lebih kepada mereka,” Mark menjelaskan.
Autisme dan Asperger diketahui menyebabkan berbagai masalah perilaku yang bervariasi antara individu. Sampai sekitar 20 tahun yang lalu kondisi dianggap relatif jarang. Tapi di tahun 1990-an ada gelombang besar dalam jumlah kasus yang dilaporkan yakni autisme pada anak-anak. Angka itu keluar setelah definisi diagnostik yang lebih luas dari kondisi itu diperkenalkan.
Dari penelitian selanjutnya terungkap sebanyak 300 pria dewasa mengalami kesulitan di karir mereka. Hasil itu dibandingkan dengan temuan bahwa 1,1 persen dari responden yang diteliti ternyata pernah memiliki autisme.
Mark Lever, Chief Executive The National Autistic Society, mengatakan sejak dulu autis cenderung dilihat sebagai penyakit yang diderita anak-anak. “Tapi studi ini menemukan bahwa prevalensi autisme di orang dewasa hampir sama dengan anak-anak,” ujar Mark seperti dilansir Dailymail 1 Februari 2012.
Ia melanjutkan, penderita autis menghadapi kendala dalam mendapatkan dukungan. Hal itu didapatkan dari hasil studi yang dilakukan di Inggris ini bahwa 63 persen pria menyatakan tidak memperoleh bantuan terhadap kebutuhan khususnya. ”Saat kita sudah tahu faktanya seperti ini semestinya otoritas di Inggris mengambil kebijakan dan perhatian yang lebih kepada mereka,” Mark menjelaskan.
Autisme dan Asperger diketahui menyebabkan berbagai masalah perilaku yang bervariasi antara individu. Sampai sekitar 20 tahun yang lalu kondisi dianggap relatif jarang. Tapi di tahun 1990-an ada gelombang besar dalam jumlah kasus yang dilaporkan yakni autisme pada anak-anak. Angka itu keluar setelah definisi diagnostik yang lebih luas dari kondisi itu diperkenalkan.
TEMPO.CO ,
follow @Apaajaboooleh on twitter
kritik , saran dan masukan.. kirim ke apaajabooooleh@gmail.com..:)