Friday 17 February 2012

Remaja 14 Tahun Akan Lulus Kuliah


Foto: Saat usia 10 tahun, Moshe Kai Cavalin telah duduk di bangku kuliah (AP)
Foto: Saat usia 10 tahun, Moshe Kai Cavalin telah duduk di bangku kuliah (AP)
LOS ANGELES - Remaja usia 14 tahun asal Amerika Serikat, Moshe Kai Cavalin dilabeli jenius oleh banyak orang. Namun sesunguhnya, Moshe tidak suka disebut jenius.

Padahal, catatan akademisnya sangat mengagumkan. Pada usia delapan tahun, Mosh telah terdaftar di perguruan tinggi. Pada usia 11 tahun, Moshe mendapatkan gelar diploma dari East Los Angeles Community College.

Pada 2009, dia lulus dengan IP sempurna, 4.0. Ini merupakan gelar pertama dari dua gelar diploma yang dia miliki. Tahun ini, pada usia 14 tahun, Moshe siap lulus dari UCLA dengan jurusan Matematika. Moshe kuliah di UCLA karena mendapat beasiswa.

Untuk membuktikan dirinya tidak jenius, Moshe menerbitkan buku pertama dalam bahasa Inggris, “We Can Do”. Buku dengan tebal 100 halaman ini menjelaskan cara mencapai prestasi seperti Moshe. Salah satu pesan kunci buku ini adalah Moshe hanya melakukan tindakan sederhana, yakni fokus dan melakukan segala sesuatu dengan komitmen total. Dia berharap buku ini menunjukkan Moshe bukan orang jenius, hanya pekerja keras.

“Hal ini (disebut jenius) selalu menjadi pertanyaan yang menganggu saya. Orang-orang harus tahu, saya tidak jenius. Anda harus bekerja keras agar bisa mencapai segala hal,” jelas Moshe, yang berusia 14 tahun pada hari Valentine.

Moshe membagikan tipsnya. Meski merupakan penggemar berat film Jackie Chan, dia membatasi waktu menonton televisi hanya empat jam dalam seminggu.

Namun bukan berarti Moshe membatasi kegiatan hiburan atau orang tua menekannya agar terus belajar. Dalam buku “We Can Do”, dia mengaku pernah belajar menyelam, mencintai sepak bola dan seni bela diri.

Dia kerap berpartisipasi dalam kegiatan olahraga pada usia muda dan memenangkan banyak piala. Namun ketika dia mulai kuliah di UCLA dan menulis buku, semua berubah karena Moshe menjadi sangat sibuk.

Menurut Moshe, salah satu inspirasinya adalah profesor di institusi pendidikan tinggi pertama yang diikuti, East Los Angeles City College. Moshe mengaku tidak menyukai mata kuliah yang diajarkan dosennya, Richard Avila.

Namun Moshe tetap berusaha mendapatkan nilai A dengan fokus dan melihat bagaimana antusiasme Avila. Sang dosen mengilhami Moshe untuk menulis buku sehingga dia bisa memotivasi orang lain.

Buku tersebut membutuhkan waktu empat tahun karena Moshe ingin mempublikasikannya dalam bahasa Mandarin untuk pasar Asia. Dan repotnya, Moshe ingin menerjemahkan buku ini, sendiri. Kini, Moshe menulis bukunya dalam bahasa Inggris untuk pasar Amerika. Demikian seperti dikutip dari AP, Kamis (16/2/2012).

Selama ini, Moshe tinggal di komplek mahasiswa UCLA bersama orangtuanya. Bisa dibilang, Moshe merupakan ‘warga dunia’. Ibunya, Shu Chen Chien merupakan keturunan Taiwan. Sementara ayahnya, Yosef Cavalin merupakan keturunan Italia yang lahir di Brasil. Yosef bisa berbicara dalam bahasa Spanyol, Portugis, Italia, Inggris, Yahudi, dan Mandarin.

Setelah lulus sarjana, Moshe tidak akan berhenti sekolah. Dia berencana mendaftar di sekolah pascasarjana dengan harapan bisa mendapat gelar doktor. Setelah itu, dia tidak begitu yakin. Di sini, Moshe terlihat seperti remaja.

“Siapa yang tahu? Masa depan masih sangat jauh, dan saya hanya berencana untuk beberapa tahun mendatang. Hal itu terlalu jauh untuk saya lihat,” pungkas sambil tertawa memikirkan apa yang akan terjadi jika usianya menginjak dewasa.(rhs)

http://kampus.okezone.com/read/2012/02/16/373/576880/remaja-14-tahun-akan-lulus-kuliah
Share This Article Facebook +Google Twitter Digg Reddit

follow @Apaajaboooleh on twitter
kritik , saran dan masukan.. kirim ke apaajabooooleh@gmail.com..:)