Momen gol Clint Hill yang tidak disahkan wasit (Foto: Getty Images)
LONDON - Insiden ‘gol hantu’ kembali mewarnai sepakbola. Kali ini, insiden kontroversial ini terjadi di pentas Premier League.
Seperti di laga AC Milan kontra Juventus di Serie A, beberapa waktu lalu, kali ini gol hantu muncul saat Bolton Wanderers menjamu Queens Park Rangers di Reebok Stadium, Sabtu (10/3/2012) malam tadi.
Dalam pertandingan yang berkesudahan 2-1 untuk Bolton tersebut, kubu QPR kecewa berat karena gol Clint Hill di menit ke-20 tidak digubris wasit Martin Atkinson.
Padahal dalam tanyangan ulang terlihat jelas bahwa bola hasil sundulan Hill sudah melewati garis gawang sebelum dibuang keluar oleh kiper Bolton Adam Bogdan. Parahnya lagi, hakim garis yang punya pandangan jelas soal insiden tersebut tidak mengangkat bendera tanda gol.
Kondisi ini praktis membuat otoritas sepakbola Inggris (FA) kembali menguatkan ide penggunaan teknologi garis gawang. Mereka berencana akan mendesak FIFA untuk segera mengaplikasikan teknologi yang telah lama mereka inginkan.
“Berdasarkan hasil pertemuan pekan lalu dengan IFAB (Direksi Asosiasi Sepakbola Internasional), FA mendesak agar penggunaan teknologi garis gawang segera diterapkan,” demikian pernyataan pihak FA sebagaimana dikutip Sky Sports, Minggu (11/3/2012).
“Selama bertahun-tahun, FA telah menjadi pendukung utama diterapkannya teknologi garis gawang,” sambung pernyataan tersebut.
“Kami akan terus menekankan pentingnya hal itu (teknologi garis gawang) setelah pengujian lanjutan secara independen tuntas pada tahun ini, sehingga siapapun yang ingin menggunakan teknologi ini bisa segera melakukannya," pungkas pernyataan FA.
FIFA, selaku otoritas tertinggi sepakbola dunia, sejauh ini telah menolak teknologi garis gawang serta ide-ide yang diusulkan lain seperti penggunaan tanyangan ulang sebagai acuan untuk mengambil keputusan. Federasi yang dipimpin Sepp Blatter ini justru memilih untuk menambahkan wasit (ofisial) tambahan.
Insiden ‘gol hantu’ memang meninggalkan preseden buruk dalam beberapa tahun terakhir. Selain terjadi di laga Milan vs Juve di mana gol Sulley Muntari yang telah melewati garis gawang diabaikan wasit, kejadian ini juga terjadi di even prestisius, Piala Dunia 2010 lalu.
Insiden tersebut terjadi pada laga babak 16 besar antara Jerman kontra Inggris. Saat itu, gol Frank Lampard yang juga sudah melewati garis gawang tidak disahkan wasit. Skuad The Three Lions pun akhirnya harus menerima kenyataan gugur usai dikalahkan Der Panzer 4-1, padahal mereka meyakini bila gol Lampard disahkan, maka hasilnya kemungkinan berbeda. (acf)
Seperti di laga AC Milan kontra Juventus di Serie A, beberapa waktu lalu, kali ini gol hantu muncul saat Bolton Wanderers menjamu Queens Park Rangers di Reebok Stadium, Sabtu (10/3/2012) malam tadi.
Dalam pertandingan yang berkesudahan 2-1 untuk Bolton tersebut, kubu QPR kecewa berat karena gol Clint Hill di menit ke-20 tidak digubris wasit Martin Atkinson.
Padahal dalam tanyangan ulang terlihat jelas bahwa bola hasil sundulan Hill sudah melewati garis gawang sebelum dibuang keluar oleh kiper Bolton Adam Bogdan. Parahnya lagi, hakim garis yang punya pandangan jelas soal insiden tersebut tidak mengangkat bendera tanda gol.
Kondisi ini praktis membuat otoritas sepakbola Inggris (FA) kembali menguatkan ide penggunaan teknologi garis gawang. Mereka berencana akan mendesak FIFA untuk segera mengaplikasikan teknologi yang telah lama mereka inginkan.
“Berdasarkan hasil pertemuan pekan lalu dengan IFAB (Direksi Asosiasi Sepakbola Internasional), FA mendesak agar penggunaan teknologi garis gawang segera diterapkan,” demikian pernyataan pihak FA sebagaimana dikutip Sky Sports, Minggu (11/3/2012).
“Selama bertahun-tahun, FA telah menjadi pendukung utama diterapkannya teknologi garis gawang,” sambung pernyataan tersebut.
“Kami akan terus menekankan pentingnya hal itu (teknologi garis gawang) setelah pengujian lanjutan secara independen tuntas pada tahun ini, sehingga siapapun yang ingin menggunakan teknologi ini bisa segera melakukannya," pungkas pernyataan FA.
FIFA, selaku otoritas tertinggi sepakbola dunia, sejauh ini telah menolak teknologi garis gawang serta ide-ide yang diusulkan lain seperti penggunaan tanyangan ulang sebagai acuan untuk mengambil keputusan. Federasi yang dipimpin Sepp Blatter ini justru memilih untuk menambahkan wasit (ofisial) tambahan.
Insiden ‘gol hantu’ memang meninggalkan preseden buruk dalam beberapa tahun terakhir. Selain terjadi di laga Milan vs Juve di mana gol Sulley Muntari yang telah melewati garis gawang diabaikan wasit, kejadian ini juga terjadi di even prestisius, Piala Dunia 2010 lalu.
Insiden tersebut terjadi pada laga babak 16 besar antara Jerman kontra Inggris. Saat itu, gol Frank Lampard yang juga sudah melewati garis gawang tidak disahkan wasit. Skuad The Three Lions pun akhirnya harus menerima kenyataan gugur usai dikalahkan Der Panzer 4-1, padahal mereka meyakini bila gol Lampard disahkan, maka hasilnya kemungkinan berbeda. (acf)
http://bola.okezone.com/read/2012/03/11/45/590839/ada-gol-hantu-di-premier-league
follow @Apaajaboooleh on twitter
kritik , saran dan masukan.. kirim ke apaajabooooleh@gmail.com..:)