Seperti diketahui 60 persen pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) di
Indonesia adalah perempuan. Perempuan dinilai memiliki keahlian serta
talenta alami yang bisa dijadikan modal dalam mengelola sebuah usaha.
Sangatlah membanggakan bila semakin banyak perempuan Indonesia yang
berani terjun ke dalam dunia entrepreneurship dan berpetualang meraih
mimpi sebagai entrepreneur.
Nah, pada kenyataannya ketika bisnis itu sudah berdiri dan berjalan seiring waktu, tak sedikit pebisnis perempuan yang terganjal kerikil-kerikil tajam. Tak jarang juga yang terjatuh dan berada di ujung kehancuran. Mengapa hal itu bisa terjadi?
Sebenarnya, hal tersebut wajar. Dalam berbisnis, banyak hal mungkin terjadi termasuk gagal mempertahankan usaha di tengah derasnya persaingan, kekurangan modal hingga menemukan kendala akibat penjualan yang stagnan, dan sebagainya. Memiliki mental yang kuat, kesabaran serta ketekunan cukup tinggi merupakan sejumlah keunggulan pada diri perempuan pada umumnya. Karenanya, mereka tak perlu cemas ketika menghadapi sejumlah permasalahan. Hadapi dan selesaikan!
Berikut kami paparkan lima rahasia manajemen yang perlu diketahui para perempuan sebagai pelaku bisnis kecil agar usahanya bisa bertahan serta berkembang.
1. Finansial dan pembukuan
Bisnis, erat kaitannya dengan finansial dan sistem pembukuan. Bila pebisnis perempuan ingin sukses, mereka harus mengetahui kondisi keuangan usahanya. Cek selalu pembukuan bisnis, bagaimana arus kas, berapa biaya produksi, berapa omzet dan jika memiliki pegawai, adakah biaya untuk membayar upah pegawai dan lain sebagainya.
Tak diperlukan gelar tinggi untuk menyusun laporan keuangan yang terstruktur dan rapi. Bila pelaku usaha tidak memiliki latar pendidikan yang memadai, mereka bisa memeroleh bantuan dari akuntan, mentor atau partner bisnis.
2. Komunitas bisnis
Faktor lain agar pelaku usaha perempuan bisa berhasil mengarungi bahtera kehidupan berbisnis adalah bergabung dalam komunitas pelaku bisnis, baik yang formal maupun non formal. Berada dalam komunitas bisnis tak hanya bisa meningkatkan wawasan seputar bisnis serta memperluas jaringan tapi juga bisa menambah rasa percaya diri.
3. Bersikap tegas
Hampir sebagian besar pelaku bisnis perempuan mempunyai sikap kurang tegas atau bisa dibilang tidak tegaan terhadap para karyawannya, terutama terhadap pegawai yang juga sama-sama perempuan dan telah memiliki anak untuk dibesarkan. Sifat ini harus dihilangkan bila ingin bisnisnya berkembang. Beri peringatan secara tegas kepada pegawai yang memang tidak produktif dan buat keputusan yang baik bagi karyawan sekaligus terbaik bagi bisnis.
Sikap tegas ini juga selayaknya diperlihatkan kepada siapa pun yang berkaitan dengan bisnis untuk meningkatkan kredibilitas.
4. Pekerja kontrak
Banyak pebisnis perempuan yang bermimpi ingin mengembangkan usahanya atau melakukan ekspansi bisnis. Tapi sayangnya hal itu tak segera terwujudkan karena rasa ragu terhadap kondisi keuangan bisnis sehingga terkadang timbul pertanyaan dalam hati, apakah dananya mencukupi atau tidak, masih bisakah membayar gaji pegawai bila dana bisnis dialokasikan untuk pengembangan usaha, dan sebagainya.
Bila kondisinya seperti itu, ada baiknya pebisnis perempuan mempekerjakan pegawai kontrak atau outsourcing yang bisa diupah sesuai dengan keberadaan serta keberlangsungan proyek.
5. Teknologi
Perempuan sebagai pemilik bisnis yang cerdas seharusnya bisa melihat peluang potensial yang tersimpan dalam dunia teknologi serta perkembangannya. Era digital yang sedang booming saat ini patut dicermati dengan memanfaatkan internet dan media sosial dalam
Nah, pada kenyataannya ketika bisnis itu sudah berdiri dan berjalan seiring waktu, tak sedikit pebisnis perempuan yang terganjal kerikil-kerikil tajam. Tak jarang juga yang terjatuh dan berada di ujung kehancuran. Mengapa hal itu bisa terjadi?
Sebenarnya, hal tersebut wajar. Dalam berbisnis, banyak hal mungkin terjadi termasuk gagal mempertahankan usaha di tengah derasnya persaingan, kekurangan modal hingga menemukan kendala akibat penjualan yang stagnan, dan sebagainya. Memiliki mental yang kuat, kesabaran serta ketekunan cukup tinggi merupakan sejumlah keunggulan pada diri perempuan pada umumnya. Karenanya, mereka tak perlu cemas ketika menghadapi sejumlah permasalahan. Hadapi dan selesaikan!
Berikut kami paparkan lima rahasia manajemen yang perlu diketahui para perempuan sebagai pelaku bisnis kecil agar usahanya bisa bertahan serta berkembang.
1. Finansial dan pembukuan
Bisnis, erat kaitannya dengan finansial dan sistem pembukuan. Bila pebisnis perempuan ingin sukses, mereka harus mengetahui kondisi keuangan usahanya. Cek selalu pembukuan bisnis, bagaimana arus kas, berapa biaya produksi, berapa omzet dan jika memiliki pegawai, adakah biaya untuk membayar upah pegawai dan lain sebagainya.
Tak diperlukan gelar tinggi untuk menyusun laporan keuangan yang terstruktur dan rapi. Bila pelaku usaha tidak memiliki latar pendidikan yang memadai, mereka bisa memeroleh bantuan dari akuntan, mentor atau partner bisnis.
2. Komunitas bisnis
Faktor lain agar pelaku usaha perempuan bisa berhasil mengarungi bahtera kehidupan berbisnis adalah bergabung dalam komunitas pelaku bisnis, baik yang formal maupun non formal. Berada dalam komunitas bisnis tak hanya bisa meningkatkan wawasan seputar bisnis serta memperluas jaringan tapi juga bisa menambah rasa percaya diri.
3. Bersikap tegas
Hampir sebagian besar pelaku bisnis perempuan mempunyai sikap kurang tegas atau bisa dibilang tidak tegaan terhadap para karyawannya, terutama terhadap pegawai yang juga sama-sama perempuan dan telah memiliki anak untuk dibesarkan. Sifat ini harus dihilangkan bila ingin bisnisnya berkembang. Beri peringatan secara tegas kepada pegawai yang memang tidak produktif dan buat keputusan yang baik bagi karyawan sekaligus terbaik bagi bisnis.
Sikap tegas ini juga selayaknya diperlihatkan kepada siapa pun yang berkaitan dengan bisnis untuk meningkatkan kredibilitas.
4. Pekerja kontrak
Banyak pebisnis perempuan yang bermimpi ingin mengembangkan usahanya atau melakukan ekspansi bisnis. Tapi sayangnya hal itu tak segera terwujudkan karena rasa ragu terhadap kondisi keuangan bisnis sehingga terkadang timbul pertanyaan dalam hati, apakah dananya mencukupi atau tidak, masih bisakah membayar gaji pegawai bila dana bisnis dialokasikan untuk pengembangan usaha, dan sebagainya.
Bila kondisinya seperti itu, ada baiknya pebisnis perempuan mempekerjakan pegawai kontrak atau outsourcing yang bisa diupah sesuai dengan keberadaan serta keberlangsungan proyek.
5. Teknologi
Perempuan sebagai pemilik bisnis yang cerdas seharusnya bisa melihat peluang potensial yang tersimpan dalam dunia teknologi serta perkembangannya. Era digital yang sedang booming saat ini patut dicermati dengan memanfaatkan internet dan media sosial dalam
menjangkau
market, memperluas jaringan serta berinteraksi dengan konsumen. (*/ely)
http://www.kaskus.us/showthread.php?t=12500588
follow @Apaajaboooleh on twitter
kritik , saran dan masukan.. kirim ke apaajabooooleh@gmail.com..:)