Pengujian terhadap 41 aplikasi antivirus di platform Android
menunjukkan hanya 23 aplikasi yang secara efektif menghambat laju
ancaman virus ataupun perangkat lunak berbahaya (malware).
"Beberapa bagian dalam laporan dan metodologi tes kami dianggap tidak tepat atau cacat oleh pihak pengembang," kata Andreas Marx, Pemimpin AV-Test, salah satu lembaga penguji keamanan teknologi informasi independen di Jerman.
Pengujian yang dilakukan AV-Test terfokus pada kemampuan aplikasi untuk menahan jaringan malware dibanding serangan per satuan.
Dalam laporan yang dipublikasikan 15 Maret, AV-Test menyebut 10 perusahaan penyedia antivirus terbaik yang mampu mendeteksi lebih 90 persen malware di platform Android.
Kesepuluh perusahaan itu adalah Avast, Dr. Web, F-Secure, Ikarus, Kaspersky, Lookout, McAfee, MYAndroid (MYMobile Security), NQ Mobile/NetQin, dan Zoner.
Sisanya, sebanyak 13 produk mampu mendeteksi 65 hingga 90 persen malware yaitu AegisLab, AVG Mobilation, Bitdefender, BullGuard, Comodo, ESET, Norton/Symantec, QuickHeal, Super Security, Total Defense, Trend Micro, Vipre/GFI, dan Webroot.
"Produk-produk itu (13 produk di atas) pun berpotensi menjadi produk terbaik. Mereka hanya gagal mendeteksi satu atau dua jaringan malware yang mungkin tidak bisa dicegah pada kondisi tertentu," tulis AV-Test dalam laporannya.
"Beberapa bagian dalam laporan dan metodologi tes kami dianggap tidak tepat atau cacat oleh pihak pengembang," kata Andreas Marx, Pemimpin AV-Test, salah satu lembaga penguji keamanan teknologi informasi independen di Jerman.
Pengujian yang dilakukan AV-Test terfokus pada kemampuan aplikasi untuk menahan jaringan malware dibanding serangan per satuan.
Dalam laporan yang dipublikasikan 15 Maret, AV-Test menyebut 10 perusahaan penyedia antivirus terbaik yang mampu mendeteksi lebih 90 persen malware di platform Android.
Kesepuluh perusahaan itu adalah Avast, Dr. Web, F-Secure, Ikarus, Kaspersky, Lookout, McAfee, MYAndroid (MYMobile Security), NQ Mobile/NetQin, dan Zoner.
Sisanya, sebanyak 13 produk mampu mendeteksi 65 hingga 90 persen malware yaitu AegisLab, AVG Mobilation, Bitdefender, BullGuard, Comodo, ESET, Norton/Symantec, QuickHeal, Super Security, Total Defense, Trend Micro, Vipre/GFI, dan Webroot.
"Produk-produk itu (13 produk di atas) pun berpotensi menjadi produk terbaik. Mereka hanya gagal mendeteksi satu atau dua jaringan malware yang mungkin tidak bisa dicegah pada kondisi tertentu," tulis AV-Test dalam laporannya.
via kompas.com
follow @Apaajaboooleh on twitter
kritik , saran dan masukan.. kirim ke apaajabooooleh@gmail.com..:)