Untuk mengatasinya, berikut ini ada tujuh tips, terutama bagi para ibu yang menginginkan keseimbangan pekerjaan dan urusan keluarga seperti dikutip dari MSNBC, Rabu (9/5/2012).
1. Meminta Jadwal Kerja yang Fleksibel
Di berbagai perusahaan, seringkali mendapatkan waktu dan jadwal yang fleksibel adalah suatu kasus langka. Namun cobalah amati bos Anda; apakah sesekali dia akan membiarkan Anda bekerja di rumah sehari dalam seminggu atau memperbolehkan Anda datang dan pergi lebih awal untuk menjemput anak Anda sepulang sekolah atau mungkin meminta Anda bekerja penuh selama 4 hari. Fleksibilitas itu akan terlihat dari kebijakan yang dibuat bos Anda.
Namun jika fleksibilitas adalah gagasan baru di perusahaan Anda, usulkan periode percobaan lalu amati produktivitas Anda selama periode itu untuk mencari tahu apakah Anda dapat membuat jadwal fleksibel itu berlaku dalam jangka panjang. Jika perusahaan Anda tidak mau mengalah, pertimbangkan untuk pindah ke perusahaan lain yang bersedia melakukannya.
2. Ambil Jatah Libur Anda
Ambil seluruh jatah libur Anda sebagai bagian dari kompensasi setelah bekerja untuk meluangkan waktu dengan keluarga. Selama liburan, jangan mengecek email Anda. Dengan begitu Anda akan kembali ke kantor dalam keadaan segar dan bertenaga kembali serta lebih produktif.
3. Siapkan Rencana Cadangan
Rapat yang tak kunjung usai, pengasuh bayi tak datang, suami terjebak macet dan anak sakit hanyalah sebagian dari masalah dari hidup Anda. Pahami itu dan siapkan Plan B.
Mintalah bantuan pada anggota keluarga atau tetangga dekat yang Anda percaya. Bisa juga dengan membentuk sebuah jaringan informal dengan beberapa ibu lainnya (dan ketika mereka membutuhkan bantuan Anda, bersiaplah untuk membalas budi).
4. Mintalah Bantuan dari Suami Anda
Penelitian menunjukkan bahwa dalam rumah tangga, pekerjaan terbesar masih dilakukan oleh istri. Mungkin Anda tidak ingin cerewet tentang jam ekstra pekerjaan rumah tangga, memasak dan mengurus anak Anda setiap hari.
Agar seimbang, mintalah suami Anda untuk mengambil alih beberapa tugas yang biasanya Anda lakukan seperti bersih-bersih rumah. Jangan keburu mengkritik cara kerjanya, justru pujilah dia agar suami termotivasi untuk melakukan apa yang Anda minta secara maksimal.
5. Cari Momen-Momen Berharga Bersama Anak
Berkat budaya multitasking (meskipun membuat Anda kurang produktif) yang telah merajalela, ibu yang bekerja pun mengalami kesulitan untuk mendapatkan momen bersama anak-anaknya. Namun jika dibiarkan, Anda takkan mendapatkan momen-momen itu kembali.
Bila memungkinkan, saat malam hari dan akhir pekan harus menjadi milik Anda dan anak-anak. Jangan lupa matikan ponsel Anda saat bersama anak-anak.
6. Jaga Diri Anda Sendiri
Lakukan juga dengan cara Anda sendiri. Mungkin Anda bisa bersantai dengan menghabiskan beberapa jam di kebun atau menonton film sci-fi konyol. Bisa juga dengan memasak dan menggelar pesta atau nongkrong bersama teman-teman Anda. Anda pun bisa melakukannya dengan memastikan Anda tidur selama 7-8 jam setiap malam.
7. Berdamailah dengan Diri Anda Sendiri
Sesekali hentikan langkah Anda untuk benar-benar memikirkan tentang apa yang Anda lakukan. Apakah Anda telah menjalani hidup dengan jalan Anda sendiri? Apakah Anda telah melakukan apa yang selama ini Anda inginkan? Apa hidup Anda berarti dan bagaimana Anda bisa membuatnya lebih kaya? Ingatlah alasan mengapa Anda mengambil keputusan ini dan berdamailah dengannya.
via detik
follow @Apaajaboooleh on twitter
kritik , saran dan masukan.. kirim ke apaajabooooleh@gmail.com..:)