Aleksandr Yablontsev , pilot Sukhoi Superjet 100 yang jatuh di kawasan Gunung Salak pada Rabu 9 Mei 2012 lalu ternyata baru pertama kali menerbangkan pesawat di Indonesia. Meski begitu, menurut Sunaryo, konsultan bisnis PT Trimarga Rekatama, agen penjualan Sukhoi di Indonesia, Aleksandr di negaranya dikenal sebagai pilot senior yang sudah malang-melintang membawa berbagai jenis pesawat. " Track record dia bagus" kata Sunaryo, Kamis 10 Mei 2012.
Yablontsev adalah pilot kelahiran Warsawa, Polandia, pada 3 April 1955. Ia telah menerbangkan 221 jenis pesawat dan mengantongi lebih dari 14 ribu jam terbang. Riwayat pendidikannya, ia lulus dari Higher Military Pilot School, Armavir, pada 1976.
Pada 1985, Yablontsev lulus dari Soviet Air Force Test Pilot School di Akhtubinsk. Masih pada tahun yang sama, ia lulus dari Moscow Aviation Institute. Pada 1989, Yablontsev menyelesaikan serangkaian pendidikan pada Soviet Air Force Test Pilot School.
Yablontsev juga tercatat pernah mengikuti pelatihan di tim kosmonaut alias penerbang pesawat ulang-alik pada Maret 1989-April 1991. Selama tujuh tahun, 1989-1996, ia bergabung dalam korps kosmonaut. Hanya, ia belum pernah menerbangkan pesawat ke luar angkasa.
Pada 1997, Yablontsev pensiun dari tugas militer dengan pangkat terakhir Letnan Kolonel Angkatan Udara Rusia. Sejak 1998, ia menjabat pilot untuk Transaero-Airline. Pekerjaan itu dilakoninya hingga 1999.
Kemudian ia bekerja sebagai pilot di Transaero-Airline dan Transevropskiye Aviliniy Airline. Selanjutnya, Yablontsev bergabung ke Sukhoi sebagai pilot tes pesawat komersial.
http://ter-paling.blogspot.com/2012/05/aleksandr-yablontsev-pilot-sukhoi.html?utm_source=dlvr.it&utm_medium=twitter
follow @Apaajaboooleh on twitter
kritik , saran dan masukan.. kirim ke apaajabooooleh@gmail.com..:)