Sunday, 4 November 2012

Melihat Sistem Pemilihan Presiden AS



Presiden AS tidak terpilih berdasarkan popular vote seperti di RI
Tinggal beberapa hari lagi menjelang pemungutan suara Pemilihan Presiden Amerika Serikat pada Selasa 6 November 2012. Dua kandidat, Barack Obama dan Mitt Romney, kini berupaya mencari suara dari negara-negara bagian yang disebut sebagai "battle states" atau negara bagian pertempuran.
Seperti diketahui, Presiden Amerika Serikat tidak terpilih berdasarkan popular vote seperti pada Pemilihan Presiden di Indonesia. Presiden Amerika Serikat terpilih berdasarkan mayoritas penguasaan electoral college.


Jumlah Pemilih
Electoral college berjumlah 538 yang berdasarkan jumlah anggota Kongres Amerika Serikat (435 anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan 100 senator) serta tiga suara dari District of Columbia, Ibukota Amerika Serikat. Dari jumlah itu, maka suara yang harus diperoleh seorang calon untuk menjadi Presiden AS adalah minimal 270 electoral college.
Jumlah anggota DPR ini berbeda di masing-masing negara bagian, yang ditentukan berdasarkan populasi penduduk. Jadi, jika satu negara bagian memiliki 5 anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan 2 senator (karena setiap negara bagian diwakili 2 senator), jumlah electoral college yang dimiliki negara bagian tersebut adalah 7. California merupakan negara bagian terbesar, memiliki 55 electoral college.


The winner takes all
Dengan ketentuan "The winner takes all" ini, terbuka kemungkinan seorang calon Presiden bisa memiliki lebih banyak popular vote, namun kalah banyak dalam memperoleh electoral college. Kejadian ini terjadi saat calon Presiden dari Partai Republik, George W Bush, melawan calon Presiden dari Partai Demokrat, Al Gore, pada 2000. Bush memiliki electoral college lebih banyak yakni 271, walaupun Gore memiliki popular vote lebih banyak.
Kemenangan tipis Bush ini ditentukan setelah ada sengketa yang sangat menentukan di negara bagian Florida. Namun, Mahkamah Agung AS akhirnya menetapkan putusan yang membuat Bush memenangi pemilihan.


Terkesan tidak demokratis
Menurut Ben Jourdan, staf American Council of Young Political Leader, meski terkesan tidak demokratis, jika dilihat dari sisi keterwakilan negara bagian akan sangat menentukan. Electoral college membuat negara-negara bagian yang memiliki populasi kecil mendapatkan keterwakilan yang layak di DPR atau Senat.
Nah, masing-masing partai memiliki negara bagian "tradisional". Seperti Demokrat misalnya, secara tradisional selalu menang di negara bagian seperti California, New York dan Maryland. Sementara itu, Republik memiliki negara bagian seperti Texas, Mississippi, dan Alabama.


http://www.kaskus.co.id/thread/5094adcc532acf8c6a00003e
Share This Article Facebook +Google Twitter Digg Reddit

follow @Apaajaboooleh on twitter
kritik , saran dan masukan.. kirim ke apaajabooooleh@gmail.com..:)