Jakarta: Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik mengatakan, Yayasan New7wonders (N7W) mengancam Indonesia dalam kompetisi tujuh keajaiban dunia. N7W mengancam akan menghilangkan komodo dalam kompetisi tujuh keajaiban dunia jika Indonesia tak mau jadi tuan rumah.
"Saya jawab, suratnya sudah saya jawab. Kita tidak bersedia jadi tuan rumah karena mahal," kata Jero Wacik setelah mengikuti sidang paripurna kabinet di Istana Negara, Jakarta, Rabu (2/2) kemarin.
Wacik bercerita mengenai proses awal hingga di-delete-nya komodo dalam kompetisi tersebut. Menurut dia, sejak komodo masuk 28 besar keajaiban dunia di situs yayasan New7wonders, pemerintah semakin gencar mempromosikan taman nasional yang berada di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Di setiap pameran, bahkan di luar negeri pemerintah mengajak semua orang untuk ikut mem-vote komodo supaya menang.
Lalu, Desember tahun lalu, perwakilan dari yayasan tersebut datang menemuinya dan meminta Indonesia menjadi tuan rumah untuk deklarasi pada tanggal 11 November 2011 (11-11-11) nanti.
Awalnya Jero mengaku tertarik. Tapi ternyata persyaratan yang diajukan cukup berat, yaitu harus membayar komitmen fee. Jika Indonesia setuju, pemerintah harus membayar US $ 10 juta. Itu belum termasuk pelaksanaanya yang mengeluarkan US $ 35 juta.
"Saya berhitung layak tidak mengeluarkan Rp400 miliar untuk jadi tuan rumah. Tidak sampai hati kalau mengeluarkan 45 juta dolar itu," kata Wacik. Menurut Wacik, jika Indonesia tidak bersedia menjadi tuan rumah masih ada 27 negara lain, sehingga dia menyampaikan keberatan karena terlalu mahal biayanya.
Namun, kata dia, yayasan tersebut justru mengancam akan menghapus Pulau Komodo dari daftar pemilihan jika Indonesia tidak bersedia menjadi tuan rumah. "Mereka mengatakan wah Indonesia kalau tidak mau jadi tuan rumah nanti bisa dihapus. Rupanya mereka mengancam Indonesia, mereka bilang kita akan hilangkan itu (Pulau) Komodo," ujarnya.
Menbudpar mengaku ancaman itu menyebabkan rasa nasionalismenya bangkit. Ia kemudian mempertanyakan keabsahan yayasan tersebut dan menulis surat kepada LSM itu. "Saya tulis surat tadi, mereka bilang tunggu, tanggal 7 Februari akan divonis," ujarnya.
Namun, menurut Jero Wacik, sejak Indonesia giat mengkampanyekan Pulau Komodo, kawasan tersebut makin terkenal dan pemerintah tetap akan melanjutkan promosi. Sebelumnya Indonesia mendaftarkan Danau Toba, Anak Gunung Krakatau dan Pulau Komodo dalam survei new7wonders dengan biaya pendaftaran 600 dolar AS. Setelah pemilihan dari 200-an kandidat, Pulau Komodo masuk dalam 28 besar
follow @Apaajaboooleh on twitter
kritik , saran dan masukan.. kirim ke apaajabooooleh@gmail.com..:)