Padahal sejam yang lalu sudah makan, tapi masih ingin makan lagi. Rasa ingin makan yang besar tak selalu berkaitan dengan rasa lapar. Namun juga, kondisi psikologis dan pengaruh lingkungan turut serta memperbesar keinginan untuk makan.
Bila tak dihentikan, Anda harus siap-siap mengalami kenaikan berat badan. Agar Anda bisa menghindar dan tidak menjadi emotional eater, perlu untuk mengetahui apa saja penyebab hasrat makan bisa muncul, yang dilansir melalui medicmagic, Senin (13/2).
Emosi
Emosi menjadi pemicu hasrat makan yang sangat umum. Saat bahagia, banyak orang sering mengadakan acara makan bersama untuk merayakan sesuatu. Sebaliknya saat sedih, orang lebih mungkin untuk makan atau ngemil hanya dengan alasan menenangkan diri. Begitu juga saat sedang marah. Anda bisa saja makan dalam porsi besar untuk menyalurkan kemarahan. Jangan biarkan ini terjadi, karena makan sebagai pelampiasan emosi tak akan menyelesaikan masalah. Lebih baik luapkan emosi negatif dalam sebuah jurnal.
Bosan
Emosi Anda dalam keadaan stabil, tapi Anda terjebak dalam kebosanan. Rasa bosan juga sangat mungkin memancing hasrat seseorang untuk makan. Bagi sebagian orang, makan merupakan aktivitas wajib saat waktu luang. Untuk menghindarinya, carilah aktivitas lain yang lebih seru, seperti bermain game, nonton TV atau berjalan santai.
Melihat Orang Lain Makan
Ketika sedang makan bersama dengan keluarga atau teman, Anda pun terpancing untuk terus mengonsumsi makanan meskipun sudah kenyang. Jika sudah terjebak dalam situasi ini, pilihan amannya hanya buah-buahan.
Tergoda Sajian Makanan
Di atas meja kerja terdapat toples berisi kue coklat, yang membuat Anda tergoda untuk memakannya. Apalagi, jika toples itu transparan yang semakin memancing Anda untuk segera menghabiskannya. Agar terhindar dari godaan ini, lebih baik jangan meletakkan makanan pada tempat-tempat yang mudah dilihat mata.
No comments:
Post a Comment
follow @Apaajaboooleh on twitter
kritik , saran dan masukan.. kirim ke apaajabooooleh@gmail.com..:)