Ilustrasi (Foto: Reuters)
JAKARTA - Media sosial saat ini sering
menjadi sarana curhat (curahan hati) penggunanya, tapi tanpa disadari
terkadang justru melibatkan mereka dalam masalah. Masalah pun beragam,
tergantung dari apa yang mereka posting di media sosial, mulai dari
hubungan pertemanan hingga pekerjaan.
Salah satu contohnya adalah David Rowat, yang dipecat setelah mengeluh tentang pekerjaannya di jejaring sosial. Setelah menikmati liburan, lewat wall Facebook-nya dia mengatakan, 'kembali ke kekacauan yaitu bekerja'.
Lalu bagaimanakah tips aman untuk berselancar di dunia maya tanpa harus terlibat masalah? berikut tips 'aman' menggunakan media sosial, seperti disampaikan Enda Nasution, penggiat media sosial pada okezone, Selasa (21/2/2012).
1. Gunakan pengaturan privasi: media sosial memang sifatnya pribadi, yang bisa dibilang 'apa yang saya posting, bukanlah pandangan di mana tempat saya bekerja'. Tapi menurut Enda, walau sifatnya pribadi tapi yang bisa mengakses tidak hanya diri pribadi.
Maka disinilah fungsi pengaturan privasi yang ada di media sosial. Pengguna bisa memanfaatkan pengaturan tersebut, kemudian baru bisa merasa bebas berbicara.
2. Jangan gunakan media sosial sebagai channel belakang: Jangan pernah membicarakan orang lain dengan menggunakan media sosial. Hal ini karena kadang pengguna baik itu secara sadar atau tidak, membicarakan orang lain dibelakang mereka.
"Intinya adalah kalau tidak bisa ngomong langsung, maka jangan sindir lewat sosial media, seperti Twitter," ujar Enda.
3. Harus berani hadapi konsekuensi: Di luar dari 'kicauan' di media sosial, pasti ada konsekuensi yang harus dihadapi pengguna, jika mereka membicarakan orang atau mengeluh tentang suatu hal.
Walaupun kadang postingan di media sosial itu tidak langsung 'menunjuk' orangnya. Enda mencontohkan jika ada seseorang men-tweet 'malas meeting', dan ketika temannya membacanya, itu bisa merusak hubungan.
Dengan beberapa tips di atas, setidaknya kita bisa merasa lebih aman ketika berselancar di internet menggunakan media sosial, tanpa harus menghadapi masalah nantinya. (tyo)
Salah satu contohnya adalah David Rowat, yang dipecat setelah mengeluh tentang pekerjaannya di jejaring sosial. Setelah menikmati liburan, lewat wall Facebook-nya dia mengatakan, 'kembali ke kekacauan yaitu bekerja'.
Lalu bagaimanakah tips aman untuk berselancar di dunia maya tanpa harus terlibat masalah? berikut tips 'aman' menggunakan media sosial, seperti disampaikan Enda Nasution, penggiat media sosial pada okezone, Selasa (21/2/2012).
1. Gunakan pengaturan privasi: media sosial memang sifatnya pribadi, yang bisa dibilang 'apa yang saya posting, bukanlah pandangan di mana tempat saya bekerja'. Tapi menurut Enda, walau sifatnya pribadi tapi yang bisa mengakses tidak hanya diri pribadi.
Maka disinilah fungsi pengaturan privasi yang ada di media sosial. Pengguna bisa memanfaatkan pengaturan tersebut, kemudian baru bisa merasa bebas berbicara.
2. Jangan gunakan media sosial sebagai channel belakang: Jangan pernah membicarakan orang lain dengan menggunakan media sosial. Hal ini karena kadang pengguna baik itu secara sadar atau tidak, membicarakan orang lain dibelakang mereka.
"Intinya adalah kalau tidak bisa ngomong langsung, maka jangan sindir lewat sosial media, seperti Twitter," ujar Enda.
3. Harus berani hadapi konsekuensi: Di luar dari 'kicauan' di media sosial, pasti ada konsekuensi yang harus dihadapi pengguna, jika mereka membicarakan orang atau mengeluh tentang suatu hal.
Walaupun kadang postingan di media sosial itu tidak langsung 'menunjuk' orangnya. Enda mencontohkan jika ada seseorang men-tweet 'malas meeting', dan ketika temannya membacanya, itu bisa merusak hubungan.
Dengan beberapa tips di atas, setidaknya kita bisa merasa lebih aman ketika berselancar di internet menggunakan media sosial, tanpa harus menghadapi masalah nantinya. (tyo)
No comments:
Post a Comment
follow @Apaajaboooleh on twitter
kritik , saran dan masukan.. kirim ke apaajabooooleh@gmail.com..:)