Lumajang: Bagi warga yang sulit mendapatkan air
bersih, khususnya daerah tandus atau pesisir pantai, kondisi tersebut
dapat diatasi dengan temuan teknologi baru. Temuan tepat guna namun
sederhana itu diciptakan siswa SMA Negeri 3 Lumajang, Jawa Timur.
Dengan peralatan dan teori yang sederhana, para siswa SMA Negeri 3 Lumajang mampu menciptakan teknologi untuk mengubah kadar keasinan air laut menjadi air tawar yang layak konsumsi.
Proses pengerjaannya pun cukup sederhana. Muhammad Irsyadi, seorang siswa menjelaskan bahan-bahan yang digunakan adalah batu kerikil, pasir, arang, dan serabut kelapa. Langkah awal, batu kerikil dimasukkan ke dalam bak penampungan. Kemudian anyaman bambu menyekat kerikil. Setelah itu, batu zolit, batu kapur, serta pasir dimasukkan.
Air laut siap diendapkan di dalam bak penampungan selama 24 jam. Alhasil, kadar keasinan air laut menjadi berkurang.
Berkat temuan alat sederhana itu, para siswa SMA Negeri 3 Lumajang berhasil menyabet dua kali kejuaraan ilmiah tepat guna tingkat nasional. Para siswa berharap teknologi tersebut dapat diadopsi oleh warga yang berada di pesisir pantai maupun kawasan tandus meski dengan skala kecil.
Dengan peralatan dan teori yang sederhana, para siswa SMA Negeri 3 Lumajang mampu menciptakan teknologi untuk mengubah kadar keasinan air laut menjadi air tawar yang layak konsumsi.
Proses pengerjaannya pun cukup sederhana. Muhammad Irsyadi, seorang siswa menjelaskan bahan-bahan yang digunakan adalah batu kerikil, pasir, arang, dan serabut kelapa. Langkah awal, batu kerikil dimasukkan ke dalam bak penampungan. Kemudian anyaman bambu menyekat kerikil. Setelah itu, batu zolit, batu kapur, serta pasir dimasukkan.
Air laut siap diendapkan di dalam bak penampungan selama 24 jam. Alhasil, kadar keasinan air laut menjadi berkurang.
Berkat temuan alat sederhana itu, para siswa SMA Negeri 3 Lumajang berhasil menyabet dua kali kejuaraan ilmiah tepat guna tingkat nasional. Para siswa berharap teknologi tersebut dapat diadopsi oleh warga yang berada di pesisir pantai maupun kawasan tandus meski dengan skala kecil.
http://www.metrotvnews.com
follow @Apaajaboooleh on twitter
kritik , saran dan masukan.. kirim ke apaajabooooleh@gmail.com..:)