Tulisan ini sekedar refleksi dan pengingat bahwa fotografi
dan sejarah tidak pernah bisa dipisahkan. Seringkali sejarah terekam
dalam bingkai foto, dan ada beberapa foto yang bisa mempengaruhi
jalannya sejarah. Sepuluh foto dibawah ini adalah contoh foto-foto
ikonik yang merekam peristiwa dramatis dalam kehidupan manusia:
Wanting A Meal – 1993
Kevin Carter
berangkat ke Sudan dengan niatan untuk mengambil foto pemberontakan yang
terjadi. Namun sesampainya disana, justru korban kelaparan-lah yang
menarik minatnya. Dijalan dia mendapati seorang bocah perempuan
kelaparan merangkak lemah susah payah menuju pusat pembagian makan,
berhenti ditengah jalan dan mengumpulkan tenaga. Ditengah kejadian itu,
seekor burung bangkai datang dan menunggu bocah tersebut meregang maut.
Carter pun mengabadikan kejadian tersebut. Foto ini pertama dimuat
dikoran New York Times, dan reaksi keras bermunculan mengkritik Carter
yang tidak menolong gadis kecil ini. Carter beralasan dia sudah mengusir
burung bangkai tersebut sesudah mengambil foto, namun tidak menolong si
bocah karena konvensi fotografer yang tidak boleh ikut campur dalam
konflik. kontroversi terus menghujani Carter, meskipun penghargaan Pulitzer
dia terima atas karyanya ini. Tahun 1994, Carter ditemukan bunuh diri
dengan sengaja mengalirkan gas CO dari knalpot mobil kedalam ruangannya.
Dia meninggalkan catatan yang isinya berupa penyesalan dan kesedihan
karena tidak menolong si bocah, frustasi akibat terjerat hutang dan
kesedihan karena sahabat karibnya tertembak. Foto ini memicu solidaritas
dunia akan tragedi kelaparan di Afrika
Jenderal Sudirman Dalam Tandu – 1948
Pak Dirman adalah Jenderal pertama dan termuda yang dimiliki
Indonesia, salah satu teladan dan tokoh terbesar yang dilahirkan bangsa.
Pak Dirman juga dikenal sangat memegang prinsip serta bermental
tangguh. Dalam keadaan sangat lemah karena paru-parunya tinggal sebelah,
dia memimpin gerilya selama 7 bulan menghadapi agresi militer Belanda
ke-2, berpindah dari hutan ke hutan dengan ditandu dan tanpa pengobatan
sama sekali. Hanya semangat perjuangan-lah yang membuat dirinya tetap
tegar dan semangat itu terus menular ke seluruh pasukan yang menjadi
motor perjuangan kala itu. Bagi bangsa Indonesia, foto pak Dirman ini
dan foto Bung Karno yang sedang membaca proklamasi mungkin sama bermaknanya.
Eksekusi Gerilyawan Vietkong – 1968
Saat Jenderal Nguyen Ngoc Loan, kepala kepolisian Vietnam Selatan
mulai menarik pelatuk pistol kearah seorang komandan gerilyawan
vietkong, fotografer Associated Press Eddie Adams mulai menekan tombol
shutter kameranya. Fotografer Eddie Adams
memperoleh penghargaan jurnalisme tertinggi, Pulitzer, lewat foto yang
diambilnya ini. Namun lebih dari itu, foto ini mengubah opini masyarakat
Amerika terhadap Perang Vietnam, memicu gerakan anti perang dan
menginspirasi lahirnya generasi bunga di Amerika waktu itu. Bagi sang
jenderal, foto ini membuatnya menjadi ikon kekejaman.
Pendaratan Normandia – 1944
Robert Capa memiliki pakem yang sangat terkenal, “Jika hasil fotomu
tidak bagus, berarti kamu kurang dekat.” Sebelum era Capa, jurnalisme
foto masih belum begitu dihargai. Robert Capa seperti menjadi penanda
pentingnya jurnalisme fotografi yang kemudian menjadi sangat berpengaruh
dibanyak peristiwa besar dunia. Karya Capa paling dikenal adalah
serangkaian foto pendaratan pasukan Amerika Serikat di Normandia dalam
Perang Dunia 2 dimana Capa ikut dalam rombongan airborne. Terjebak dalam
hujan peluru dan granat yang dilontarkan pasukan Jerman, Robert Capa
berhasil mengambil 106 frame menggunakan kamera Comtax berlensa 50mm
untuk mengabadikan invansi yang menjadi awal tumbangnya Adolf Hitler
ini. Kesalahan yang dilakukan staf pencucian film membuat semua fotonya
terlihat kabur, namun pakem Capa kemudian diikuti seluruh jurnalis foto
sampai detik ini: mengabadikan peristiwa dari jarak sedekat mungkin.
Karya Capa lainnya bisa anda lihat disini.
Lynching, Pembantaian Kaum Kulit Hitam Di Amerika – 1930
10.000 masa kulit putih nekad mengamuk dan menggelandang dua pemuda
kulit hitam dari penjara, serta menghukum mereka dengan hukuman gantung
tanpa keputusan hakim. Kedua pemuda ini dituduh memperkosa seorang gadis
kulit putih, peristiwa ini terjadi di Marion-Indiana dimasa pemisahan
ras di Amerika Serikat. Dimasa itu pengadilan massal seringkali terjadi
jika yang dicurigai adalah warga kulit hitam. Foto pengadilan masal
seperti ini dulu sering dibuat menjadi postcard untuk menunjukkan
supremasi kulit putih. Wajah mayat yang digantung berbanding kontras
dengan kepuasan yang diperlihatkan warga, sebuah monumen kekejaman dan
sikap barbarian yang dilakoni secara massal. Perjuangan kesetaraan ras
baru memperoleh hasil di era tahun 70-an. Baca lebih jauh tentang lynching (bahasa Inggris).
Earthrise – 1968
Foto ini adalah foto planet bumi yang diambil pertama kali dari luar
angkasa. Banyak orang menyebutnya sebagai foto lingkungan hidup paling
berpengaruh yang pernah diambil. Diambil pada malam natal tahun 1968
oleh kru Apollo 8, William Anders. Foto ini mengingatkan banyak orang
akan ringkihnya eksistensi manusia dan kecilnya planet dibandingkan alam
raya, serta menandai eksplorasi alam semesta oleh manusia.
Mahasiswa Yang Menghadang Tank di Tiananmen – 1989
Demonstrasi sekitar 3000 mahasiswa di Beijing berubah menjadi
demosntrasi masal jutaan rakyat Cina, meminta reformasi pemerintahan
yang tidak adil. Selama 7 minggu, rakyat dan tentara berhadap-hadapan
dan saling mengejek. Saat partai komunis mulai mengerahkan tank untuk
membubarkan masa, seorang mahasiswa nekad menghadang laju sebarisan
tank, berdiri tegap didepannya sambil memegang tas. Seorang pahlawan
lahir. Pahlawan kedua lahir, saat pengemudi tank menolak perintah
komandannya untuk melindas mahasiswa tersebut dan memilih berjalan
memutarinya. Kejadian ini memang tidak berakhir indah karena pembantaian
akhirnya terjadi di lapangan Tiananmen. Namun sejak peristiwa itu, Cina
tidak akan pernah sama lagi.
Foto Manusia Dengan Sinar X – 1896
Saat bereksperiman dengan tabung sinar katoda yang ditambahi barium platinosianida, Rontgen
terkejut ketika mendapati bahwa hasil foto ternyata menghasilkan efek
pendaran yang berbeda. Menyadari kekuatan sinar yag dihasilkan tabung
itu, Rontgen memotret tangan istrinya (perhatikan cincin kimpoi yang
melingkar) dan membuat foto sinar X yang pertama. Sebelum itu, dokter
tak pernah bisa melihat bagian dalam tubuh manusia kecuali membedahnya.
Rontgen sendiri memperoleh hadiah Nobel fisika tahun 1901.
Loch Ness – 1934
Legenda monster Lochness di Skotlandia sebenarnya sudah berhembus
sejak abad ke 1, namun tidak sebelum foto diatas dicetak dan tersebar,
cerita palsu ini menjalar keseluruh penjuru dunia. Foto ini
bertanggungjawab atas puluhan tahun spekulasi, milyaran dolar uang dari
kantong wisatawan yang datang dari seluruh dunia serta eksplorasi bawah
air yang mahal dan menghabiskan tenaga. Semua gara-gara foto palsu ini.
Christian Spurling, Marmaduke dan Ian Wetherell merakit monster palsu
dari mainan kapal selam dan kayu dan mengambangkannya diatas danau,
kemudian menjepretnya dengan kamera. Pengakuan mereka 60 tahun kemudian
(1994) mengakhiri spekulasi tentang kebenaran cerita monster Loch Ness.
Foto ini mungkin sekali adalah rekayasa foto pertama kali didunia,
selain itu menandaskan kembali pernyatan “kamera tidak pernah berbohong…
manusialah yang berbohong…”
Einstein dan Selera Humor – 1951
Einstein tidak pernah diragukan lagi kejeniusannya, namun bagaimana
dengan selera humornya? lumayan ternyata. Foto diatas menunjukkan sisi
kemanusiaan seorang Einstein, dan mengubah banyak opini terhadapnya.
Foto diatas diambil saat Einstein menikmati pesta ulang tahunnya yang ke 72 dan mulai bosan harus melayani permintaan wawancara serta pose dengan wartawan.
http://belajarfotografi.com/10-foto-ikonik-mengubah-sejarah/
No comments:
Post a Comment
follow @Apaajaboooleh on twitter
kritik , saran dan masukan.. kirim ke apaajabooooleh@gmail.com..:)